Kura-Kura Duri atau Matahari (Heosemys spinosa) yang Langka



Kura-kura Duri atau disebut juga Kura-kura Matahari (Heosemys spinosa) adalah salah satu reptil langka Indonesia. Kura-kura dari famili Geoemydidae ini menyandang status Endangered (Terancam) dalam Daftar Merah IUCN. Populasi Kura-kura Duri (Kura-kura Matahari) di habitat aslinya semakin berkurang. Namun sebaliknya malah marak dipelihara oleh penghobi reptil.
Nama latin hewan yang dikenal sebagai Kura-kura Duri ini adalah Heosemys spinosa(Gray, 1831). Mempunyai nama sinonim Emys spinosa Duméril & Bibron, 1835 danGeoemyda spinosa Gray, 1873. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan beberapa nama seperti Spiny Terrapin, Spiny Turtle, Cogwheel Turtle, dan Sunburst Turtle.
Penyebutan nama hewan langka ini didasarkan pada ciri khas pada tepi karapasnya yang unik. Kura-kura Duri atau Matahari ini memiliki keping marginal (keping paling tepi karapas) yang bergerigi atau meruncing membentuk duri-duri. Meskipun duri-duri ini akan semakin menghilang seiring dengan usianya yang semakin dewasa. Ciri-ciri lainnya dari Kura-kura Berduri atau Kura-kura Matahari (Heosemys spinosa) adalah terdapatnya ‘keel’ (lunas) yang tajam di bagian tengah karapas (keping vertebral). Lunas juga kadang tumbuh di antara keping marginal dan keping vertebral.
Ukuran karapas Kura-kura Duri (Spiny Turtle) dewasa antara 17,5-22 cm. Berat tubuhnya berkisar antara 1,5-2 kg. Karapas berwarna coklat dengan garis pucat ke bagian tengah ‘keel’. Kepala berwarna coklat kehitaman, dengan garis berwarna merah di bagian tepinya yang terlihat samar. Tungkainya memiliki sisik yang tebal berwarna kemerahan.
Kura-kura Berduri (Heosemys spinosa) adalah hewan asli Indonesia. Daerah sebarannya meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia bisa dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya termasuk kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kepulaua Natuna, dan beberapa pulau di Nias.
Kura-kura ini adalah hewan semi-akuatik. Sering juga naik ke daratan dan bersembunyi di bawah sisa-sisa tanaman atau rumpun rumput. Habitatnya adalah sungai-sungai kecil dan dangkal yang terdapat di hutan hujan tropis dataran rendah hingga ketinggian 900 meter dpl.
Kura-kura Duri adalah herbivora. Memakan buah-buahan yang jatuh dari pohon dan vegetasi lainnya. Meskipun terkadang juga memakan beberapa jenis invertebrata. Kura-kura betina mampu berbiak hingga tiga kali dalam setahun. Dalam sekali berbiak menghasilkan dua atau tiga butir telur.
Populasi reptil langka ini di alam bebas tidak diketahui secara pasti. Namun diyakini mengalami penurunan hingga 50% dalam 10 tahun terakhir. Penurunan populasi ini diakibatkan oleh berkurangnya daerah hunian dan maraknya perburuan dan perdagangan liar. Hewan ini banyak diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan termasuk di beberapa situs jual beli hewan online.
Dengan penurunan populasi tersebut, IUCN Redlist mendaftar Kura-kura Duri (Heosemys spinosa) dalam status Endangered (Terancam Punah). Di samping itu, CITES pun memasukkannya dalam Daftar Appendix II.
Klasifikasi Ilmiah Kura-kura Duri : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Reptilia. Ordo: Testudines. Famili: Geoemydidae. Genus: Heosemys. Spesies: Heosemys spinosa (Gray, 1831).
Sumber: 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar